Hallo.
Perkenalkan nama saya Rezki Orientani
yang memiliki arti yaitu ketika ayah saya sedang berorientasi pada saat ibu
saya mengandung dan ayah saya berhasil lulus orientasi sehingga menurut
orangtua saya itu merupaka rezeki sehingga nama saya Rezki Orientani. Saya
merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara, saya memiliki 2 kakak yang pertama
kakak laki-laki yang sudah berumur 29th dan sudah memiliki anak
perempuan. Kakak saya bernama Reza Zulfikar Ruslam, saat ini kakak bekerja di
ILCS Jakarta sedangkan istrinya bekerja di Tangerang. Kakak kedua saya bernama
Rieza Sidrafil Febianti yang telah berumur 25th daan saat ini
bekerja di salah satu maskapai penerbangan Jakarta. Sedangkan saya memiliki
adik perempuan yang bernama Ridha Tentiani yang memasuki masa remaja dan
berumur 19th, saat ini adik saya sedang menempuuh kuliah semester 3
di slaah satu universitas negeri Surabaya dengan jurusan Teknik Fisika dan
hanya adik saya yang lahir di Surabaya. Saya lahir di Makassar 26 Desember
1994, namun pada saat umur 5 bulan keluarga saya migrasi ke Surabaya karena
pekerjaan ayah. Untuk komunikasi sehari-hari keluarga menggunakan bahasa
makassar sebab keluarga saya memang asli Makassar sehingga tidak begitu pandai
berbahasa Jawa walaupun sudah cukup lama tinggal di Surabaya. Beberapa tahun
awal keluarga saya tinggal di Surabaya Ketintang karena tempat tinggal kami
dekat dengan kantor ayah. Ayah saya merupakan pegawai Telkom dan ibu saya ibu
rumah tangga. dirasa memeiliki rezeki yang cukup keluarga pindah ke Perumahan
Deltasari blok AA-48.
Pada tahun 1999 saya memasuki dunia
pendidikan awal yaitu TK. Namun saya langsung TK B. Saya hanya ditemani oleh
penjaga untuk sehari-hari berangkat sekolah. TK Delta Asih Pertiwi merupakan
salah satu TK yang ada diperumahan saya, hanya cukup dengan jalan kaki dan
membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit untuk sampai di sekolah. Pada saat TK
saya sangat suka dengan hari kamis, karena hari kamis ada jadwal berenang di
sekolah. Sekolah saya memang ada kolam renangnya walaupun kecil tapi cukup
untuk berenang bersama-sama. Pada tahun 2000 saya sudah menyelesaikan TK namun
pada saat pendaftaran tidak ada sekolah yang bisa menerima karena umur saya
beum mencukupi untuk SD, sehingga saya kembali lagi diseolahkan di TK B tempat
sebelumnya saya bersekolah.
Tahun 2001 saya bersekolah di SDN
Sawotratap 3, sehari-hari saya dianatar jemput oleh langganan becak bersama
teman-teman dekat rumah. pada kelas 1-3 saya selalu dapat peringkat 10besar
dikelas, namun pada saat kelas 4 saya sempat berada di peringkat 20 terbawah
hal itu membuat saya sedih karena di kelas 4 saya sangat tidak bisa dengan mata
pelajar social dan pada saat kelas 4 keluarga saya menjual rumah AA-48 dan
membeli rumah sebalah yaitu AA-47. Pada saat kelas 5 saya kembali mengejar
ketinggalan dan kelas 6 saya mengikti les privat di guru saya untuk perispaan
ujian kelulusan SD. Saat kelas 6 sering sekali ujian dikelas namun ujiannya
setiap awal jam bel berbunyi dengan system bergantian untuk menjawab pertanyaan
bu guru dan ketika tidak bisa menjawab maka akan maju didepn kelas dan
dikumpulkan sampai urutan siswa terakhir dan bu guru akan menanyakan pertanyaan
untuk siswa didepan jika bisa menjawab dibolehkan duduk kembali dan pada saat
saya kelas 6 keluarga saya membeli rumah di N-4 dan mengontrakan rumah AA-47.
Pada saat pendaftaran SMP saya mencoba
mendaftar di SMP Surabaya dan saya dinyatakan lolos disalah satu pilihan saya,
namun karena tidak ada yang mengantar sekolah pada saat itu dan ayah ibu belum
cukup berani melepaskan saya untuk sekolah jauh akhirnya saya disekolahkan di
SMP 3 Waru yang hanya 1km dari rumah. saya mengendarai sepeda ketika SMP hingga
naik kelas 3, pada saat kelas 2 SMP saya pernah dipanggi BK karena melabrak
junior, dan junior itu melapor ke BK sehingga saya dan teman-teman dipanggil BK
dan dapat peringatan untuk tidak mengulangi hal teserbut, kejadian itu
merupakan pertama kali saya berurusan dengan BK selama sekolah.
Tahun 2010 saya difokuskan untuk ujian
nasional SMP dan pendaftaran SMA, saya memilih SMA Hangtuah 2 Sidoarjo untuk
jenjang sekolah saya berikutnya, sekolah saya merupakan sma swasta dan dibawah
naungan angkatan laut sehingga sekolah saya memiliki beberapa perbedaan dengan
sekolah lainnya seperti mata pelajaran kebaharian, seragam batik dan tidak ada
seragam pramuka. Tahun 2010 saya mengikuti mos SMA tanpa mengendarai namun saya
nebeng kakak senior yang kebetulan tetangga saya. Saya ditempatkan dikelas X-11
dimana terdapat 12 kelas. Saya bertemu dan berkenalan dengan teman-teman kelas
saya, saya memiliki teman dekat yaitu Meivina, Yana, Meita, Iftakul, Laelani
dan Annisa namun kami terpisah pada saat kenaikan kelas XI, hanya saya dan
meita di kelas yang sama XI IPA 6. Pada
tahun 2012 saya memasuki kelas 12 dan difokuskan pada mata kuliah yang akan
diujiankan untuk kelulusan dan memasuki perkuliahan. saya mengikuti les di
Ganesha Operation Gedangan untuk membantu saya dalam mempelajari pelajaran dan
mengikuti bimbingan belajar setiap pulang sekolah yang diadakan oleh sekolah. Saya
sangat menyukai kimia dan membenci fisika, sehingga pada saat bimbingan belajar
saya selalu duduk di depan ketika pelajaran kimia dan duduk dibelakang bahkan
bisa tidur ketika pelajaran fisika. Bagi saya pelajaran fisika merupakan
pelajaran tersulit. Sebelum ke tahap ujian nasional, sekolah mengadakan ujian
tulis dan praktek untuk memenuhi syarat kelulusan, tidak hanya itu sekolah pun
mengadakan doa bersama dan shalat bersama di sekolah untuk beberapa kali. Sebelum
ujian nasional, tahap snmptn telah dibuka sehingga siswa diwajibkan untuk
mendaftarkan diri dan memilih beberapa jurusan di universitas yang diinginkan. Saya
memiliki keinginan yang sangat tinggi waktu itu, saya bermimpi untuk bisa lolos disuatu universitas yang saya banggakan yaitu
salah satu universitas di surabaya dengan jurusan kesehatan masyarakat, tidak
tau apa alasan saya ingin kuliah disitu karena sebelumnya saya berkeinginan kuliah
yang berbasis komputer dan belajar bagaimana caranya untuk bisa mengendalikan computer
tetapi disatu sisi saya suka bertemu dengan orang namun tidak pandai berbicara ke
mereka kalo saya senang bertemu dengan mereka, mungkin inilah alasan saya
sangat ingin kuliah dengan jurusan kesehatan masyarakat karena dari sini saya dapat
turun ke dunia dimana banyak masyarakat yang kumpul dan hidup bersama-sama. Sehingga
saya memilih universitas Airlangga untuk urutan pertama dengan jurusana
kesehatan masyarakat dan dokter hewan, untuk universitas kedua saya memilih
Universitas Brawijata dengan jurusan dokter hewan dan peternakan. Di sisi lain
saya mengikuti pendaftaran Telkom karena ketika saya gagal memasuki dua
universitas pilihan saya, maka saya hanya memilih Telkom untuk tempat saya
mencari ilmu. Saya tidak memiliki ketertarikan universitas swasta di Surabaya
kecuali perbanas, saya sempat mendaftarkan diri di perbanas dan sudah jelas
dinyatakan lulus hanya saja perlu menyelesaikan administrasi, namun karena saya
ragu maka saya mengikuti pendaftaran Telkom. Saya memilih MBTI dan beberapa
jurusan teknik di jalur JPAN 1 namun sayangnya saya belum lolos dan beberapa
minggu kemudian keluarlah hasil snmptn dan saya pun gagal.
Tibalah hari menegangkan untuk saya
yaitu hari ujian nasional. Saya bahkan tidak dapat tidur nyenyak beberapa hari
dan selalu berusaha berbuat baik untuk mempermudah urusan saya. Beberapa hari
ujian banyak cerita yang dilontarkan siswa, seperti menceritakan perasaannya
setelah ujian dan ada pula yang menangis karena merasa sulit untuk menjawab
pertanyaan. Ketika ujian nasional telah selesai, sekolah meliburkan siswa
hingga hari pengumuman kelulusan. Siswa SMA angtuah 2 Sidoarjo dinyatakan lulus
100%, persis seperti itu tulisan dimading seklah saya dan semua siswa kelas 12
menangis bahagia dan saling merayakan kelulusannya. Namun siswa kelas 12 tetap
memfokuskan diri untuk menghadapi tahap berikutnya yaitu tes ujian masuk kuliah
dan mengikuti rangkaian tes masuk kuliah yang sudah dibuka. Sebab saya
dinyatakan gagal di jalur snmptn dan jalur JPAN 1 Telkom saya kembali mencoba
ujian SBMPTN untuk megejar universitas Airlangga dengan jurusan yang sama.
Merasa kurang memuaskan saya pun sedikit gencar belajar untuk tes SBMPTN namun
saya kembali gagal dan saya mencoba mengikuti tes tulis Telkom yang
diselenggarakan di beberapa kota dan tepat hari itu di salah satu SMA Surabaya
dan saya pun mengikuti tesnya, tidak banyak yang mengikuti tes mungkin hanya
sekitar 50 orang, tepat beberapa minggu kemudia pengumuman tes tulis Telkom dan
saya pun dinyatakan gagal kembali. Sedikit pesimis dan sedih melihat orangtua
yang mulai kebingungan saya kembali mengikuti tes mandiri unair dengan jurusan
yang sama dan kembali mendaftarkan diri di Telkom dengan jalur JPAN 2. Disaat
seperti itu saya hanya dapat mengandalkan doa untuk dapat diterima disalah satu
universitas yang saya inginkan, saya mencoba bellajar dengan giat untuk tes
mandiri dan ternyata saya gagal, hanya selang beberapa hari pengumuman Telkom
dan saya dinyatakan diterima di jurusan MBTI, pada jalur JPAN 2 saya hanya
memilih jurusan MBTI saja dan Alhamdulilllah setelah dinyatakan gagal dalam
beberapa kali tes, saya pun diterima dan dapat berkuliah di universitas yang
diharapkan ayah ibu. Beberapa teman dan keluarga memberikan selamat dan saya
pun sangat senang dan lega perjuangan saya selesai dan berbuahkan hasil. Sudah
dinyatakan lulus saya segera mencari informasi untuk menyelesaikan administrasi
dan persiapan ospek. Ini merupakan pertama kali saya sekolah yang mengharuskan
pisah dari keluarga saya, sejak TK hingga SMA sekolah saya tidak pernah lebih
dari 1km. Mungkin benar kata orang bahwa kita harus meninggalkan rumah untuk
tau alasan kembali, berat sekali untuk pertama kalinya akan jauh dari ayah ibu
dan saya tau bahwa sebenarnya ayah ibu saya sangat berat melepaskan anak
ketiganya untuk keluar kota karena kakak saya semuanya juga merantau keluar
kota untuk bekerja dan saya merupakan anak paling suka sakit sehingga hal ini
membuat ayas ibu saya merasa was-was.
Beberapa hari sebelum ospek Telkom, saya
pertama kalinya ke kota Bandung yang ditemani oleh ayah ibu. Ayah ibu
mengantarkan ke asrama Telkom yang dimana mahasiswa baru diwajibkan untuk
tinggal di asrama selama 1 tahun, sehingga ini juga merupakan pertama kali saya
menjalani hidup bersama-sama dengan orang dalam satu kamar dan saling berbagi.
Kamar 306 berpenghuni empat orang yaitu saya, Ratna, Anggita dan Dewi, kami
satu jurusan namun hanya dewi yang jurusan akuntansi. Anggita berasal dari
kuningan jawa barat, ratna asli orang bandung dan dewi asli papua. Kami saling
membantu untuk menyelesaikan tugas ospek Telkom sehingga sedikit meringankan
beban kami. Setelah perkelanan kampus selesai, kami mulai difokuskan kepada
kuliah dan beberapa perkenalan UKM untuk mahasiswa yang ingin berorganisasi.
Pada tahun pertama saya memilih 2 UKM yaitu Paguyuban Sunda dan Jurnalistik IM,
alasan saya mengikuti UKM Paguyuban karena diajak penghuni asrama kamar 306
untuk lebih mengnal budaya bandung sedangkan alasan mengikuti UKM Juranlistik
IM karena target saya sebagai mahasiswi Telkom yaitu mengikuti suatu
perkumpulan dalam bidang tulis menulis. Pada hari lain saya ke kampus dan menuju aula
FKB dimana begitu banyak orang didalamnya yang saya tidak tahu itu siapa dan saya
bingung harus ngapain disitu. Yah ternyata hari itu ada perkenalan UKM, senior
memperkenalkan dan menunjukkan kegiatan yang mereka lakukan di UKM mereka
masing-masing. Beberapa UKM sudah tampil dan yang saya tungg-tunggu tampil juga yaitu UKM Jurnalistik IM, sedikit
kecewa karena yang tampil hanya sedikit, dan saya liat mereka yang sebagai
penonton tidak ada antusiasnya dengan UKM yang saya inginkan, dan saya mulai
bingung. Setelah semua UKM tampil dan sekarang waktunya mahasiswa/i datang ke
UKM yang dipilih, dan ternyata UKM Jurnalistik disebut paling terakhir, dan yah
namanya juga terakhir yang duduk dilantai berarti menentukan UKM Jurnalistik
sebagai pilihannya, dan ya memang sedikit but its okelah, karena banyak belum tentu
setia dengan UKMnya. Yah itu awal saya di UKM jurnalistik dan
lancar-lancar saja sampai ada masa dimana kami rapat dan dapat pemberitahuan
bahwa UKM Jurnalistik akan keluar dari UKM embun dan bergabung dengan UKM
Masyarakat Jurnalistik IT, sangat susah menjadi satu dimana kami mempunyai
masing-masing visi misi dan kepribadian masing-masing, jujur banyak penolakan
malam itu, namum kampus menuntut kami untuk hanya ada satu UKM yang kegiatannya
sama, "kalo kita gabung dengan anak Teknik, saya takut kalah dan merekalah
yang menjadi dominan" salah satu dari kami berani mengeluarkan
unek-uneknya dimanaa malam itu saya setuju dengan mereka. Entah bagaimana
cerita rapat berikutnya UKM Jurnalistik dan Masyarakat Jurnalistik bergabung
dan membentuk nama menjadi satu yaitu "AKSARA", karena saya tidak
mengikuti proses pemilihan ketua dan lain-lainnya, jadi saya kurang begitu
paham, yang saya inget siang itu semua yang mengikuti UKM AKSARA berkumpul dan
memilih pilihan untuk divisi yang dipilih, yah saya dengan senanghati memilih
Relation sebagai pilihan saya, kenapa? yah karena saya suka dengan orang baru
dan berhubungan dengan masyarakat, walaupun kadang saya suka gugup ketemu orang
baru namun inilah pilihan saya. Saya, syifa, tiara (kami dr Jurnalistik IM),
irfan,hana,ais (mereka dr Masjur IT), kami berkumpul dan membuat lingkaran di
depan gedung N dan ditemani dengan kak jetri,kak Tyo,kak wisnuaji, kak rani,
kak fathur. yah siang itu kami ditanya beberapa pertanyaan wajar mengenai
alasan pillihan divisi, siang itu Panjul(irfan) memberanikan diri untuk menjadi
koor divisi Relaton, karena hanya dia satu-satunya yang berani dan laki-laki jadi
dialah yang terpilih. Di Public Relation
saya sebagai pengurus dan penanggung jawab pengabdian masyarakat namun bukan
berarti saya hanya fokus kepada tugas saya, saya tetpa mengikuti proker yang
berjalan pada masing-masing divisi.
Tahun 2015 di semester 5 saya menjadi inti selaku
bendahara di Aksara sehingga membuat saya sedikit lebih sibuk dari sebelumnya,
rapat lebih sering dan tugas kuliah tidak pernah mau diduakan dan di tahun 2015
pula kakak laki-laki saya menikah dengan perempuan bernama Onnisa Inggita Putri
di salah satu masjid Surabaya.
Tahun 2016
keluarga saya bertambah satu, tante saya melahirkan anak pertama perempuan dan
cucu pertama untuk ayah ibu saya. Keponakan saya bernama Ramadhani Niisrina
Shidiqiyah dengan nama panggilan qiyah. Qiyah lahir tepat tanggal 6-6-2016
sehingga nama depannya yaitu Ramadhani. Tahun 2016 pula saya memasuki tahun
terakhir berada di Aksara selaku Dewan Pengwas Organisasi dan Mahasiswa tingkat
akhir di kampus. Sehingga saya difokuskan kepada 3 mata kuliah dengan
masing-masing 4 sks, skripsi dan persiapan toefl.
Saya memiliki harapan yang cukup tinggi dan
menuntut saya harus terus berjuang. -Dari awal saya meiliki harapan untuk dapat
bekerja disalah satu perusahaan milik negara atau swasta yang cukup popular di
negara ini. Saya ingin memiliki uang yang cukup banyak untuk kebutuhan pribadi
dan keluarga. Saya sangat menyukai jalan-jalan sehingga ketika saya memiliki
uang maka keluarga akan saya ajak untuk keliling Indonesia bahkan dunia. Adanya
harapan seperti itu menuntut saya untuk terus belajar agar kelak mempermudah
segala langkah saya untuk mewujudkan semua harapan yang ada. Membuat ayah ibu
bahagia adalah cita cita semua anak sehingga kami selalu mencari jalan untuk
dapat menemukan alasan yang dapat membuat ayah ibu bahagia kelak sampai tua dan
di masa tuanya ayah dan ibu hanya tinggal menikmati hasil dari anaknya yang
telah dididik sedemikian rupa.
0 komentar:
Posting Komentar